![]() |
KABAR HARI INI |
Setelah melakukan wawancara singkat, Poppy kemudian memberikan penjelasan dari hasil pengamatannya terhadap Ponari dari kacamata keilmuannya selaku seorang psikolog. Seperti apa hasil wawancaranya? Simak di bawah ini.
Poppy : "Kalau sakit, berobat ke mana?"
Ponari : "Kalau aku sih takut sama dokter, dikasih obat dikasih obat, saya gak mau minum, terus akhirnya sembuh sendiri."
Poppy : "Kamu percaya sama batu petir?"
Ponari : "Kalau aku sendiri percaya."
Poppy : "Bisa mengobati orang?"
Ponari : "Percaya dengan hal-hal gaib."
Poppy : Kamu percaya batu itu keramat?
Ponari : "Kalau batu itu keramat atau bukan, saya tidak tahu, soalnya semua kan makhluk Allah."
Poppy : "Apa mimpi dan cita-cita kamu sekarang?"
Ponari : "Mimpi aku sih, pingin punya usaha sendiri, pengen menanam buah (berkebun), menanam buah lokal."
Poppy : "Kapan mau mulai usaha?"
Ponari : "Ya secepatnya, insyaallah tahun depan."
Poppy : "Masih ingat bagaimana mengobati pasien dulu?"
Ponari : "Kalau itu saya sudah tidak sadar."
Poppy : "Jadi kamu setiap hari ridak sadar?"
Ponari : "Iya, tidak sadar, sampai sepi itu baru sadar, kan kayak tidur itu satu tahun."
Poppy : "Apa yang kamu rasakan ketika kebanjiran pasien?"
Ponari : "Nelangsa!"
Poppy : "Mengapa?"
Ponari : "Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau."
Capsa Susun - Diketahui, saat membuka pengobatan, Ponari meraup banyak uang, hingga terjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya.
Akhirnya ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : "Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada."
No comments:
Post a Comment